29 Januari 2009

Menjamah Photoshop dan Update

Sudah waktunya saya harus membenahi segala aktifitas saya yang tertunda. Blogging salah satunya. Bulan ini jauh lebih menyibukkan dari pada yang saya prediksikan bulan lalu. Kapan terakhir saya mengupdate blog ini ya ? Hmm...

Apa yang bisasaya bagi saat ini. Rasanya tak ada. Tidak ada jalan jalan selama dua bulan terakhir ini. Apalagi hunting. Jadi tidak ada foto foto baru. Adapun, hanya foto foto makanan yang rasanya bukan disini tempat yang cocok untuk membaginya. Selain itu, saya juga tidak sedang sibuk didapur mempersiapkan aneka makanan yang menarik untuk difoto. Tidak masak, tidak ada yang dipotret, juga tidak ada foto. Pasrah.

Sepertinya itu alasan mengapa saya agak sedikit bosan dengan keseharian saya yang cukup sibuk dan ruwet belakangan ini. Hanya foto makanan yang memenuhi hardisk saya selama dua bulan belakangan ini. Foto makanan dari proyek yang sedang saya garap saat ini. Selebihnya, hanya ada foto foto narsis tidak jelas yang jadi selingan foto foto makanan tersebut. Juga bukan sebuah hal yang menarik ( dan boleh ) untuk dibagi.

Kabar paling baru hanya, saya sudah mulai menjamah Photoshop. Tapi tools paling jauh yang saya kenal, baru adjusting>level/curve>brightness/contrass dan filter>sharp/blur. Program yang sedang saya jamah ini adalah Photoshop CS 3 Extended versi portable. Saya sengaja memilih versi ini karena selain mudah dibawa kemana saja, saya tidak perlu menginstall berulang kali karena PC saya sudah dipasangi progam Deep Freeze. Selebihnya saya tidak tahu apa perbedaannya dengan versi CS 3. Bisa dibilang buta total.

Ini adalah beberapa foto pertama yang saya edit menggunakan program PS CS3 ini.

A Tire

Green Rambutans

Semua foto menggunakan Canon Powershot S5 IS mode manual, ISO 80, F3.5, speednya lupa berapa ...

Foto foto ini saya ambil di rumah nenek di Malang. Sudah agak lama tersimpan di hardisk tanpa sempat diedit. Alasan saya memilih foto foto ini untuk diedit pertama kali di Photoshop adalah sangat klise. Karena saya suka. Bisa juga karena saya sedang sangat merindukan memotret alam, atau apa saja selain makanan, still life dan wajah saya sendiri.

Foto pertama, saya suka keseimbangan material antara keras dan lunak. Antara buatan dan alami. Antara karet ban mobil dan rerumputan.

Foto kedua, rambutan di halaman rumah nenek saya. Masih basah karena hujan. Saya suka foto ini karena semua alami dan menyatu. Baik tetesan air di pucuk pucuk ranting dan daun, juga keserasian warna rambutan, daun dan rerumputan dibelakangnya. Tolong dikoreksi, rasanya background foto ini sedikit noise. Atau penglihatan saya yang keliru ? Atau levelnya yang terlalu banyak saya naikkan, hingga noise itu terlihat makin jelas ?

Kedua foto ini hanya saya resize dan adjusting. Itupun tipis tipis. Selain karena belum begitu fasih menjalankan photoshop, juga karena saya sedang belajar menghidupkan foto yang ada dengan tidak me-retouchnya secara berlebihan. Entahlah, saya tidak punya ide apa foto ini hidup atau tidak. Bagus atau tidak. Atau editannya sudah baik atau belum.

C & C are welcome.

2 komentar:

galih mengatakan...

Dulu, waktu saya belum mengenal photoshop editing, saya juga berprinsip demikian: anti retouching. Tapi ketika setelah diretouch pesan yang ingin disampaikan jauh lebih kentara, saya banting pendapat jadi sah-sah saja editing photoshop. Foto yang jelek tetap tidak bisa dijadikan bagus dengan PS, bahan mentah yang diedit juga harus bagus untuk dijadikan lebih bagus lagi.

Nazla mengatakan...

halah, baru baca komenmu yg tentang PS.

itu gambar beneran make PS? kaya asli :D kalo adjusting malah belum bisa.

iya nih lagi belajar PS, baru dapet dvd tutorial CS4 :D